Seputartaliabu.com, Bobong,- Menjelang liburan akhir semester, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Pulau Taliabu menggelar road show sosialisasi ke sejumlah sekolah menengah di wilayah Taliabu.
Road show edukatif ini dimulai pada 14 Juni 2025 di SMAN 9 Desa Woyo dan SMPN 2 Satap Taliabu Barat, berlanjut ke SMAN 6 Desa Salati pada 18 Juni, dan ditutup di SMAN 2 Desa Lede pada 19 Juni.
Kepala DP3A Pulau Taliabu, Muhrida Donsi, menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi langsung kepada para pelajar terkait isu-isu krusial yang sering mengancam remaja, seperti kekerasan terhadap anak, penyalahgunaan narkoba, pernikahan usia dini, hingga tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
“Momentum menjelang libur panjang ini kami manfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada anak-anak agar mereka dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sekitar,” ujar Muhrida. Jumat (20/06/2025)
Muhrida menyebutkan, kegiatan ini melibatkan sejumlah pemateri dari lintas sektor, di antaranya perwakilan dari DP3A, PKK Pokja 1, Ketua TP PKK Pulau Taliabu, serta perwakilan dari Forum Anak Taliabu, baik dari SMAN 1 Pulau Taliabu maupun SMPN 1 Taliabu Barat.
Ia menyatakan pentingnya membangun kesadaran di kalangan remaja terkait bahaya pergaulan bebas, narkoba, hingga pernikahan usia dini yang masih menjadi persoalan serius di sejumlah wilayah.
“Kami mengingatkan kepada seluruh anak-anak agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang bisa merugikan diri sendiri, keluarga, maupun masa depan mereka,” tegas Muhrida.
Ia pun menambahkan bahwa peran sekolah, keluarga, dan lingkungan sekitar sangat penting untuk menciptakan ruang aman bagi tumbuh kembang anak-anak di Taliabu.
Oleh karean itu, harapannya melalui kegiatan ini, para siswa dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya dan berani menyuarakan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan perlindungan anak
“Anak-anak adalah generasi penerus yang harus kita jaga bersama. Memberikan pemahaman sejak dini tentang bahaya kekerasan dan penyimpangan sosial adalah bagian dari tanggung jawab kita semua,” tandas Muhrida
