Seputartaliabu.com – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulau Taliabu, Septinus Barunggu mengatakan, Pemkab Taliabu tidak tinggal diam dalam melakukan pemberdayaan dan peningkatan produksi Pertanian di Taliabu.

Kata dia, selain melakukan inovasi dengan membentuk Kampung holtikultura yang dipusatkan di Desa Tolong Kecamatan Lede pada tahun lalu, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pulau Taliabu juga mulai melakukan inovasi peningkatan produksi kakao sambung pucuk yang di pusatkan di wilayah Taliabu Selatan sebagai salah satu wilayah di pulau Taliabu dengan tanaman kakao sebagai salah satu potensi pertanian yang menonjol di masyarakat.

Potensi pertanian kakao yang tiap tahun mengalami penurunan akibat pola bercocok tanam masyarakat yang belum tersentuh kebijakan pemerintah itu akan segera menjadi fokus Dinas pertanian setempat guna mendongkrak produksi petani kakao.
” Tahun kemarin kita sudah melakukan inovasi dengan membentuk Kampung holtikultura di desa tolong, dan hasilnya sudah bisa di pasok di tambang, jadi untuk peningkatan produksi Pertanian lainnya kami mulai fokus untuk inovasi produksi Pertanian kakao di wilayah selatan dengan melakukan sambung pucuk kakao” bebernya ketika dihubungi media ini di ruang kerjanya (21/03/2023) kemarin.

Mantan Camat Taliabu selatan itu menuturkan, program prioritas sambung pucuk tanaman Kakao di wilayah selatan Taliabu mulai dilakukan tahun 2022 lalu sehingga pada tahun ini akan di kembangkan di masing masing kecamatan dengan meluncurkan bantuan bibit kakao sambung pucuk kepada kelompok petani sekaligus melakukan sosialisasi dan tatacara penanaman kakao sambung pucuk kepada masyarakat petani.

Bahkan lanjut dia, program inovasi Tanaman kakao sambung pucuk yang diprioritaskan distan taliabu pada tahun ini sudah membuahkan hasil, sebab pada tahun ini pemkab Taliabu sudah melakukan panen perdana hasil uji coba kakao tanam pucuk yang dilakukan pada tahun lalu di pencado Kecamatan Taliabu selatan.

” Tahun lalu kita sudah uji coba penanaman kakao sambung pucuk di Desa pencado sehingga rencananya kita akan melakukan panen hasilnya di bulan April tahun ini, hasil uji coba ini akan kita kembangkan untuk kelompok petani kakao di desa desa lainnya dengan melakukan pembagian bibit dan tatacara penanaman kakao tanam pucuk kepada masyarakat petani, sebab untuk sementara ini sudah dilakukan tender pengadaan bibit kakao sambung pucuk itu ” jelasnya.

diketahui, Distan Taliabu beberapa tahun terakhir terus menggenjot peningkatan produktivitas Pertanian bagi masyarakat, namun hal itu belum berjalan mulus. salah satu kendalanya adalah akses jalan yang belum memadai disamping belum terjadinya kerjasama lintas sektor antara Dinas terkait guna mendukung kemudahan pasokan hasil pertanian masyarakat.

Hal ini dikeluhkan Kadistan Septinus Barunggu, sebab program pemberdayaan masyarakat tidak dapat berjalan dengan baik karena hasil pertanian seperti sayur sayuran yang mau dipasok ke ibukota melalui jalur laut dikeluhkan masyarakat terkendala biaya. Sementara kebutuhan pasokan hasil pertanian di pasar Bobong seperti, rica, sayur sayuran dan tomat justru di datangkan dari daerah tetangga seperti Luwuk Sulawesi tengah dan Sulawesi tenggara.

padahal menurut dia, untuk dapat menggenjot hasil pertanian masyarakat, diperlukan kerjasama lintas sektor agar masyarakat petani lebih mudah mendapat akses dan kemudahan dalam mendistribusikan hasil pertanian, terutama dalam hal pemasaran.

” Yang menjadi kendala kita saat ini salah satunya adalah akses jalan ke ibukota Kabupaten yang belum memadai sehingga hasil hasil pertanian jangka pendek seperti rica rica tomat maupun sayur sayuran di desa desa itu masih susah untuk di pasok di pasar Bobong. kondisi ini karena belum terjadinya kerjasama lintas sektor untuk memudahkan petani petani untuk memasok hasil pertanian ke ibukota guna menggenjot peningkatan pendapatan petani” pungkasnya,(iban).

***

Husen Hamid
Editor
Seputar Taliabu
Reporter