Seputartaliabu.com- Tokoh Pemekaran Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara,  Ahmad Hidayat Mus (AHM)  mengkritisi perkembangan insfrastruktur jalan dan pengembangan  pembangunan di Ibu Kota Taliabu Desa Bobong.

kata AHM, uang daerah di Taliabu seakan-akan habis secara cuma-cuma tetapi tidak terlihat hasilnya.

Beberapa hal yang coba disoroti oleh AHM adalah pekerjaan jalan lingkar Taliabu yang tidak tuntas dan tidak diberikan kepada balai, kedua soal pengembangan ibu kota Taliabu yang belum terlihat wajahnya dan ke tiga soal kepala dinas yang lebih sering berada di luar Taliabu.

Persolan ini  kata AHM berdampak pada perkembangan  daerah dan juga tidak tersentuhnya kesejahteraan masyarakat di Taliabu.

“Untuk melaksanakan pembangunan yang baik butuh perencanaan yang baik, butuh kerja-kerja pemerintah yang energi. 10 tahun yang lalu saya bilang fokus bagus ibu kota, fokus bangun negeri ini. Kalau cuman foya-foya , perjalan dinas foya tidak akan jadi negeri ini,” Kata AHM saat sambutannya di depan masyarakat dan kader Golkar sabtu (8/4/2023).

Meski begitu, AHM katakan Taliabu belum terlambat untuk diperbaiki. Dia berjanji pada tahun 2024 mendatang,  Golkar bersama Sashabila akan  memperbaiki kondisi yang ada.

“di Tahuan 2024 berikan Sasbilah kesempatan untuk Taliabu. Sashabila punya pendidikan yang cukup, dia bercermin kepada saya, kita korban tapi sampai titik darah yang terakhir saya siap untuk Taliabu,” tegas Ahmad Hidayat Mus.

Tokoh pemekaran Taliabu ini juga berharap DPRD Taliabu dapat bersuara kepada pemerintah yang kebijkan dari pemerintah tidak menyentuh kepada masyarakat. “DPRD juga sudah saatnya bersuara kalau kebijakan pemerintah belum menyentuh masyarakat,”

tidak hanya kepada DPRD, pada sesi wawancara awak media dengan AHM. Ia menitipkan pesan kepada wartawan agar berani menulis kondisi yang sebenarnya, menurutnya wartawan harus bisa menulis sebagai bentuk perwakilan masyarakat.

“Terakhir ya saya titip pesan, karena saya ini juga bagian dari masyarakat. Wartawan harus menulis kondisi yang ada, menulis dengan benar jangan miring-miring,”

***