TALIABU. Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu, Haruna Masuku, diduga menerapkan modus politik praktis gaya lama yang diduga kuat sering dilakukan pejabat di lingkup pemerintahan Kabupaten Pulau Taliabu saat momentum Pilkada.
Salah satu modus yang sering terjadi dalam setiap momentum politik di Kabupaten Taliabu adalah adanya dugaan monitoring kepala dinas di sejumlah desa untuk mempengaruhi pemilih terhadap salah satu kandidat menjelang pencoblosan. Hal ini dilakukan dengan memberikan tekanan kepada bawahan, baik yang berstatus ASN maupun honorer.
Dugaan adanya praktik politik praktis oleh pejabat daerah Taliabu dalam masa kampanye salah satu pasangan calon di zona III meliputi kecamatan Taliabu selatan, kecamatan Tabona dan kecamatan Taliabu timur selatan mengemuka. Hal ini terlihat dari adanya monitoring yang dilakukan oleh plt. Kepala Dinas Pendidikan, Haruna Masuku, yang dilaksanakan bertepatan dengan masa kampanye tersebut.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh media ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu, Haruna Masuku, telah memulai kegiatan monitoring pada hari Jumat, 08 November 2024.
Menariknya, lokasi monitoring dilakukan adalah pada setiap titik kampanye pasangan calon nomor 02, di mana calon Bupati nomor 02 tersebut merupakan mantan birokrat yang pernah menjabat sebagai kepala dinas Pendidikan sehingga kehadiran Haruna Masuku pada titik kampanye diduga kuat sebagai taktik untuk menekankan keterlibatan ASN untuk kepentingan politik pasangan calon tertentu.
Salah satu warga Desa Bapenu, Kecamatan Taliabu Selatan, memberikan kesaksian kepada wartawan bahwa dirinya melihat langsung kegiatan monitoring yang dilakukan oleh Penjabat Kepala Dinas Pendidikan, Haruna Masuku, di Desa Bapenu saat pasangan calon nomor urut 02 sedang berkampanye di desa tersebut. Gerakan tersebut dinilai tidak wajar dan diduga kuat sarat dengan kepentingan politik praktis.
“Pada saat kampanye kemarin itu, Kadis Pendidikan dan sekretarisnya turun monitoring. yang tidak masuk akal, dimana ada kampanye citra utu (paslon 02) disitu, meraka juga monitoring disitu. Bisa jadi mereka juga blusukan sekalian melakukan tekanan tekanan” Ujar warga Desa Bapenu yang enggan namanya disebut.
Terpisah, Ketua Panitia Pengawas Kecamatan Taliabu Selatan, Armin Jainahu saat dikonfirmasi terkait dugaan politik taktis ASN iya mengaku bahwa sesuai laporan pengawasan pengawasan Desa yang diketahui belum terdapat laporan indikasi Politik praktis oleh ASN terutama Kepala Dinas Pendidikan Haruna Masuku.
Pihaknya juga telah menanti nanti untuk melakukan pengawasan ketat terhadap sejumlah Pejabat yang berkeliaran untuk mempresure terjadinya pelanggaran pemilu.
“Kemarin kita melakukan pengawasan di Pencado tetapi untuk Kepala dinas pendidikan mereka belum singgah di pencado, setelah monitoring di Bapenu mereka langsung ke Loseng, Taliabu timur selatan” Ungkap Armin Jainahu.
Berdasarkan informasi yang diterima media ini, pejabat yang terjun ke Zona Kampanye III di pesisir pantai selatan bukan sekedar Kadis Pendidikan, sebab sejumlah OPD lain tiba tiba kompak terjun ke selatan, termasuk kadis kominfo Bassiludin, Kepala Bappeda,Syamsudin Ode Maniwi,Kabag Hukum,Zulkifli La Djupa, dan kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan,Armin Umakaap.
Kehadiran sejumlah pejabat teras di pantai selatan tersebut belum diketahui secara pasti dalam rangka menjalankan tugas apa bertepatan dengan agenda kampanye paslon tersebut. (*)
Tinggalkan Balasan