TALIABU– Juru bicara pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pulau Taliabu, Sashabila Mus dan La Ode Jamrudin, mengimbau kepada seluruh pihak agar tidak bersikap berlebihan dalam menyikapi dinamika demokrasi yang sedang berlangsung.

Jamrudin menyampaikan hal ini setelah Ketua Tim Pemenangan Citra Puspasari Mus dan La Utu Ahmadi (CPM-UTU), Bapak Rismanto Tari menanggapi secara berlebihan Informasi Ijazah Palsu dan Proyek Rumah tidak layak huni di Taliabu.

Menurut Jamrudin, ijazah palsu Citra Puspasari Mus yang dipersoalkan dan bahkan mendapatkan aksi demonstrasi dari masyarakat seharusnya dibantah dengan jalur yang benar, seperti meminta pihak kampus untuk mengklarifikasi kebenaran atau keabsahan ijazah.

“Kalau soal informasi soal Ijazah palsu Citra Puspasari Mus itu tidak benar, seharusnya Tim membantah dengan meminta pihak kampus melakukan Klarifikasi informasi tersebut,  jangan menyalahkan keadaan,  apalagi sampai menyalahkan rival politik” Minta Jamrudin, Rabu (18/9/2024).

Dirinya juga meminta Rismanto Tari tidak baper saat masyarakat mempertanyakan sejumlah proyek yang pernah dijalankan oleh La Utu Ahmadi, di mana proyek rumah kumuh di sejumlah desa diduga bermasalah.

Juru bicara Sashabila Mus-La Ode Yasir berharap agar ketua TIM pemenangan CPM-UTU tidak salah paham terhadap dinamika yang sedang berlangsung. Karena penting bagi masyarakat untuk mengetahui rekam jejak bakal calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan bertarung.

“Oleh karena itu, situasi pro dan kontra dalam meneliti rekam jejak kandidat sangatlah penting karena rakyat harus disodorkan dengan pilihan yang rasional, yaitu rakyat harus memilih pemimpin dengan mengetahui latar belakang serta kapasitas keilmuan yang dimiliki oleh Calon,” Minta Jamrudin.

Jamrudin menambahkan dinamika demokrasi yang terjadi saat ini merupakan dinamika yang wajar dan patut kita syukuri. Dialektika yang terjadi menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menilai kelayakan calon pemimpin untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati periode 2024-2029.