TALIABU – Polemik terkait status kepemilikan Stadion Gelora Kie Raha (GKR) antara Pemerintah Kota Ternate dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat terus menuai perhatian. Ketua Askab PSSI Pulau Taliabu, Mislan Syarif, turut angkat bicara dan menekankan pentingnya stadion bersejarah itu bagi perkembangan sepakbola Maluku Utara.

“Stadion Gelora Kie Raha adalah simbol sepakbola Maluku Utara. Polemik ini jangan dibiarkan berlarut. Kami mendorong Pemkot Ternate dan Pemkab Halmahera Barat untuk segera duduk bersama dan mencari solusi terbaik demi masa depan sepakbola Maluku Utara,” tegas Mislan dalam keterangannya.

Menurutnya, hadirnya Malut United sebagai klub profesional membawa harapan besar, tidak hanya bagi nama daerah di pentas nasional, tetapi juga untuk pembinaan sepakbola usia dini.

“Malut United datang dengan visi besar. Saat ini mereka sedang membangun training ground, dan kerja sama dengan Benfica, salah satu akademi terbaik dunia, sudah 90 persen rampung. Tahun depan, akademi usia 8–12 tahun mulai dijalankan. Ini bukan hal kecil,” jelasnya.

Mislan mengapresiasi sikap manajemen Malut United yang tetap fokus membangun sepakbola meski di tengah polemik kepemilikan aset stadion.

“Kami mendukung penuh langkah-langkah Malut United. Mereka hadir bukan untuk kepentingan lain di luar sepakbola, tetapi benar-benar untuk membangun masa depan sepakbola Maluku Utara. Semua pihak seharusnya mendukung, bukan sebaliknya,” ujarnya.

Politisi yang juga anggota DPRD Provinsi Maluku Utara itu berharap, seluruh elemen, baik pemerintah daerah, pemangku kepentingan, maupun masyarakat, bisa melihat persoalan ini secara bijak dengan menempatkan kepentingan olahraga dan generasi muda sebagai prioritas utama.

“Jangan sampai polemik tentang kepemilikan Stadion Gelora Kie Raha ini mengorbankan mimpi anak-anak Maluku Utara untuk berkembang melalui sepakbola. Ini momentum kita bersama. Jangan disia-siakan,” tandasnya.

Mislan juga menolak wacana pemindahan home base Malut United ke daerah lain seperti yang pernah diwacanakan manajemen klub.

“Ayo kita cari solusi terbaik. Malut United harus tetap bermarkas di Stadion Gelora Kie Raha sebagai lambang kebanggaan torang samua Maluku Utara,” tutupnya.

Mawan Mawan
Editor
Seputar Taliabu
Reporter