Oleh : Surianto Hasan, SH
Editor : Hermawan Rahman
TALIABU – Dalam hidup, kesulitan adalah bagian tak terpisahkan dari ujian keimanan. Namun Allah SWT, dengan kasih sayang-Nya, memberikan janji yang menenangkan: setiap kesulitan pasti diiringi dengan kemudahan. Ini bukan sekadar penghiburan, melainkan janji ilahi yang telah terbukti kebenarannya dalam sejarah umat Islam.
Salah satu kisah yang menguatkan janji ini adalah pengalaman Sahabat Bilal bin Rabah. Sebagai budak beriman di awal dakwah Islam, Bilal disiksa dengan kejam oleh tuannya karena memeluk Islam. Tubuhnya dijemur di tengah panas padang pasir, batu besar diletakkan di dadanya, dan ia dipaksa untuk meninggalkan keyakinannya.
Namun yang keluar dari lisan Bilal hanyalah kalimat, “Ahad, Ahad!” — Allah Yang Maha Esa, Allah Yang Maha Esa. Dalam puncak penderitaan itu, Allah menurunkan pertolongan-Nya. Melalui Abu Bakar Ash-Shiddiq, Bilal dibebaskan dan kemudian menjadi muadzin Rasulullah ﷺ — kehormatan yang tak dimiliki sahabat lain. Dari budak tertindas, Bilal menjadi simbol kemuliaan dan kekuatan iman. Inilah bukti nyata bahwa di balik kesulitan, ada kemudahan.
Demikian pula dengan kisah Khadijah binti Khuwailid, istri Rasulullah ﷺ. Ia menghadapi tekanan ekonomi dan sosial ketika memeluk Islam, menyerahkan seluruh hartanya untuk dakwah, dan wafat dalam kondisi sulit. Namun, namanya diabadikan sebagai perempuan terbaik sepanjang zaman, dan ia mendapatkan kabar gembira berupa rumah di surga, sebagaimana disampaikan oleh Jibril kepada Rasulullah ﷺ.
Hari ini, kita mungkin diuji dengan kesempitan rezeki, masalah keluarga, ketidakadilan, atau musibah lainnya. Namun ingatlah, janji Allah tetap berlaku. Allah tidak pernah membiarkan hamba-Nya sendirian. Yang dibutuhkan hanyalah iman, sabar, dan keyakinan bahwa pertolongan-Nya akan datang, tepat pada waktunya.
Sebagai media dakwah, mari kita jadikan kisah para sahabat sebagai pelita dalam kehidupan. Ajaklah umat untuk tetap tegar dalam menghadapi ujian, sebab ujian adalah tanda cinta Allah, dan kemudahan akan datang bagi mereka yang bertahan dalam keimanan.
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6).