TALIABU – Upaya menekan angka stunting, Dinas Kesehatan Pulau Taliabu menggelar kegiatan penguatan hulu dan hilir percepatan penurunan stunting (PPS) di Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan yang berlangsung di Aula II eks Kantor Bupati Pulau Taliabu ini, dihadiri tiga orang pembicara (keynoth speak), satu diantaranya merupakan guru besar sekaligus pakar ilmu gizi kesehatan masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar yakni Prof.Dr.dr. Abdul Razak Thaha, MSc.,SpGK.
Selain guru besar, Dinkes juga menghadirkan dua ahli kesehatan di bidang stunting dan praktek pengasuhan anak yakni, DR. Dra. Endang Ruswiyani.,MPd dan DR. dr. Lucy Widasari.,Msi.
Adapun tema yang diusung dalam giat tersebut yaitu “Sehati Bersama Orang Tua Hebat” Penguatan Hulu dan Hilir Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Pulau Taliabu.
Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu, Kuraisia Marsaoly saat diwawancarai awak media mengungkapkan maksud diselenggarakan kegiatan tersebut ialah sebagai penguatan hulu dan hilir demi membangun kolaborasi yang kuat dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten kota guna percepatan penurunan stunting.
“Besar harapan kami, kegiatan yang dilaksanakan hari ini benar-benar menjadi solusi terhadap pihak-pihak terkait yang pertama soal apa saja kelemahan – kelemahan kita dalam penanganan stunting, sehingga kita bisa menemukan solusi tepat agar percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pulau Taliabu bisa tepat sasaran dan kita mengalami penurunan yang signifikan,”ungkapnya.
Kata dia, memang hasil Survei Kesehatan Indonesia berbeda dengan hasil intervensi serentak yang digelar pada bulan Juni lalu, namun pihaknya tetap berpatokan pada hasil survei kesehatan Indonesia.
“Hasil E-PPGBM kami saat ini berada diangka -+10 persen, namun di hasil SKI kita, kami naik 6,9 persen dan berada diangka 30 persen. Olehnya itu, data SKI itu yang akan menjadi patokan strategi percepatan penurunan stunting,” katanya.
Untuk itu dirinya berharap, melalui pembekalan komunitas sehati ini seluruh peserta yang terlibat khususnya Kader Posyandu, Kader BKB, TPK, Yagamei dan PAUD bisa berkolaborasi terutama untuk pengukuran dan penimbangan ulang atau pendataan keluarga beresiko. Sehingga, pihaknya bisa mendapatkan data yang valid sebagai acuan data Kabupaten.
“Data itu selanjutnya akan menjadi langkah kebijakan daerah bagaimana upaya dan strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pulau Taliabu,”harap Kadinkes.
Lanjutnya , sebagai orangtua hebat, Bupati Pulau Taliabu, Ketua TP PKK Pulau Taliabu, para Camat juga yang telah dikukuhkan, mereka semuanya merupakan orang tua yang kepedulian terhadap stunting.
“Terutama bapak bunda asuh mereka sangat luar biasa, sebab sebagaimana target dari warung sehati itu adalah kurang lebih 3 bulan kita bisa mengumpulkan 10 ribu telur untuk diberikan kepada sasaran kami, namun sungguh luar biasa kegiatan hari ini kami hanya butuh waktu 1 jam sudah bisa mengumpulkan 11.500 butir telur,”tuturnya.

Dengan terkumpulnya kebutuhan di warung sehati ini, Kuraisia bilang, itu berarti pihaknya berhasil meminimalisir penggunaan anggaran sebesar 324 juta.
“Sebenarnya bukan karena daerah tidak bisa mengintervensi kebutuhan kami, namun kami lebih berfokus agar masyarakat juga bisa berperan dan peduli,” tutupnya.(*)
Jurnalis : HR. Mangawai
Tinggalkan Balasan