TALIABU – Pelaksanaan seleksi P3K tenaga kesehatan dan guru di Pulau Taliabu saat ini telah memasuki hari ke-tiga.
Tes yang digelar di sekolah SMP Negeri I Taliabu Barat itu terus dilakukan pengawasan baik dari Panitia Seleksi (Pansel) Daerah hingga Pusat.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Pulau Taliabu Surati Kene menjelaskan rangkaian kegiatan yang dimulai dari pemberkasan sampai dengan tes pada saat ini di ikuti oleh ratusan peserta baik dari tenaga kesehatan maupun guru.
“Untuk peserta yaitu guru 261 orang sedangkan tenaga kesehatan berjumlah 212 orang, untuk tenaga guru mereka merebut formasi 141 dan tenaga kesehatan 110 formasi,” jelasnya.
Surati bilang, tes tersebut menjadi ajang uji kompetensi bagi peserta sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Mereka yang lulus dari sini insya Allah mutunya siap pakai untuk kemajuan sumberdaya manusia di Kabupaten Pulau,” katanya.
Soal target nilai kelulusan Surati menerangkan, seleksi P3K tidak berpatokan pada passing grade atau nilai ambang batas. Melainkan metode perengkingan yang digunakan.
“Jadi yang dilihat adalah mereka yang punya nilai paling tinggi, namun itu juga belum bisa dikategorikan lulus karena ada penilaian selanjutnya dari panitia seleksi daerah dan panitia seleksi pusat, sebab penilaian itu sistem yang bekerja,” terangnya.
Masih soal kelulusan ia mencontohkan, untuk tenaga guru meski nilai peserta terbilang tinggi namun belum bisa dikategorikan lulus. Sebab yang dikroscek adalah data dapodiknya, karena biasanya mereka yang mengikuti tes baru mendaftar ke Dapodik.
“Banyak juga yang tidak terdaftar di Dapodik nanti mau tes baru mendaftar itu juga masuk poin penilaian. Meski begitu, poin penilaian yang paling utama ada pada tes ini dan alhamdulillah guru-guru yang mengikuti tes ini nilai mereka diatas 500,” ungkapnya.
Surati berharap dengan dilaksanakan tes P3K ini bisa menjadi nilai tambah untuk memproduksi tenaga-tenaga pendidik dan tenaga kesehatan sehingga bisa terciptanya sumberdaya manusia yang unggul di Kabupaten Pulau Taliabu.
Jurnalis : Hermawan Rahman
Tinggalkan Balasan