TALIABU – Komitmen PSSI Pulau Taliabu dalam meningkatkan kualitas kepelatihan sepak bola kini memasuki fase yang lebih konkret. Pada Jumat (12/12/2025), Ketua PSSI Taliabu, Mislan Syarif, secara resmi melepas keberangkatan 10 pelatih menuju Kota Sanana, Kepulauan Sula, untuk mengikuti Kursus Lisensi D PSSI.

Rombongan bertolak menggunakan kapal Al-Sudais dan dijadwalkan melakukan registrasi pada Minggu, sebelum memasuki masa karantina bersama peserta dari berbagai daerah. Pelatihan akan dipimpin langsung oleh instruktur PSSI Pusat.

“Selamat mengikuti pelatihan. Pastikan semua perlengkapan dibawa, terutama laptop, kaus tim, dan sepatu bola,” pesan Mislan sebelum keberangkatan.

Ia menegaskan bahwa peningkatan kualitas pelatih merupakan fondasi utama pembangunan sepak bola Taliabu dalam beberapa tahun ke depan.

“Kami berharap ilmu yang diperoleh dapat ditularkan kembali kepada pemain dan pelatih lain di Taliabu. Ini investasi jangka panjang untuk kemajuan sepak bola daerah,” ujarnya.

Sementara itu, kursus Lisensi D semula direncanakan digelar di Pulau Taliabu. Namun, pertimbangan efisiensi waktu, kesiapan fasilitas lapangan, serta akses transportasi membuat kegiatan akhirnya dipusatkan di Sanana bersama peserta Kepulauan Sula. Instruktur PSSI Pusat tiba melalui rute Jakarta–Ternate sebelum melanjutkan penerbangan ke Sanana. Selama pelatihan, peserta dari Taliabu akan didampingi oleh Ketua PSSI Kepulauan Sula, Rafli.

Di sisi lain, Mislan Syarif juga dijadwalkan menghadiri Kongres Biasa PSSI di Ternate, Sabtu (13/12/2025).

Dalam agenda itu, Mislan menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, yang ikut menggagas terselenggaranya kursus lisensi bagi pelatih dari Sula dan Taliabu.

Selain itu, keberangkatan 10 pelatih ini juga menjadi jawaban atas polemik yang sempat mencuat terkait seleksi atlet untuk Popda Maluku Utara.

Ketua PSSI Taliabu sebelumnya mempertanyakan keputusan Dispora mendatangkan pelatih dari luar tanpa koordinasi dengan PSSI maupun APSSI. Mislan menilai pelatih lokal seyogianya mendapat kesempatan yang sama jika sama-sama belum berlisensi.

Dispora membantah, menyebut PSSI tidak dilibatkan karena sebagian pengurus belum memiliki lisensi. Namun APSSI Maluku Utara kemudian menegaskan bahwa secara regulasi, PSSI wajib terlibat dalam seluruh kegiatan teknis sepak bola, termasuk seleksi dan penunjukan pelatih Popda.

Dengan adanya 10 calon pelatih berlisensi D dari Taliabu, PSSI kini memiliki landasan lebih kuat untuk memperbaiki tata kelola, mempertegas peran organisasi, serta mempercepat pembangunan sepak bola daerah.

 

Mawan Mawan
Editor
Mawan Mawan
Reporter